Selasa, 30 Oktober 2012

Good Corporate Governance (GCG)


Pengertian  Good Corporate Governance (GCG)
Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain (pemegang saham, kreditor, pemasok, pelanggan, pegawai perusahaan, pemerintah dan masyarakat yang berinteraksi dengan perusahaan).

Contoh prusahaan yang menyimpang dari Good Corporate Governance ( GCG)
Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Pihak manajer manajer sebagai pengelola perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda terutama dalam hal peningkatan prestasi individu dan kompensasi yang akan diterima. Ketisejajaran kepentingan dapat mendorong timbulnya perilaku menyimpang dari manajer yang salah satu bentuknya adalah aktivitas manajemen laba (earning management). Sejalan dengan kerasnya dorongan investor akan peningkatan kualitas informasi keuangan dan pemerintah Indonesia mulai menerapkan Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata kelola perusahaan yang sehat. Good corporate governance meliputi kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris bahwa mekanisme Good Corporate Governance dapat mengurangi praktek manajemen laba pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2007 sampai 2010. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data sekunder, dan sumber data berasal dari PT. Bursa Efek Indonesia dan Fakultas Ekonomi (FE) UPN Veteran Jawa Timur. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Dari hasil Uji Kesesuaian Model atau Uji F menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh kepemilkan manajerial, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional terhadap praktek manajemen laba, akan tetapi berdasarkan dari hasil Uji Parsial atau Uji t menunjukkan bahwa hanya untuk variabel komite audit yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap praktek manajemen laba, sedangkan untuk variabel kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan kepemilikan institusional secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap praktek manajemen laba yang dilakukan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis yang diajukan, tidak teruji kebenarannya.

Empat prinsip utama dalam Implementasi Good Corporate Governance

1. Pertanggungjawaban ( Responsibility)
          Selama ini paradigma para manajer dalam perusahaan selalu dibatasi oleh motif mengejar laba semata (single bottom line). Hal ini membuat mereka lupa bahwa perusahaan sebagai bagian dari suatu komunitas juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Bermula dari pemikiran ini, corporate governance mengangkat issue pertanggungjawaban tersebut sebagai salah satu tujuan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan dalam operasinya. Dengan perubahan tersebut perusahaan harus mulai menerapkan prinsip triple bottom line dalam bisnisnya, yaitu :
- mengejar laba
- memenuhi tanggung jawab sosial
- menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan (sustainable)


2. Akutanbilitas
          Sebuah perusahaan yang sahamnya banyak dimiliki oleh publik, peran pemegang saham sebagai pihak yang mengendalikan manajemen hampir tidak berjalan. Hal ini disebabkan para investor lebih suka berperan sebagai traders ketimbang owners. Perputaran saham di bursa menjadi sedemikian cepat, karena jika pemegang saham tidak menyukai kebijakan manajemen mereka tinggal melepas saham yang mereka miliki. Maalah akan timbul jika ketidaksetujuan sebagian besar pemegang saham diwujudkan dengan aksi jual. Harga saham tentu akan anjlok begitusajadan jika ini berlangsung terus, perusahaan akan terancam bangkrut. Untuk itu, dalam corporate governance harus dibangun suatu sistem agar manajemen tetap meniaga akuntabilitas kepada stakeholders.

3. Keadilan ( Fairnes)
          Prinsip fairness mnyiratkan adanya perlakuan yang sama (equal) terhadap para pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas. Prinsip ini mengisyaratkan manajemen sebisa mungkin untuk menghindari situasi yang mengandung conflik of interest, misalnya dalam kasus manajemen buyout (perusahaan yang dibeli oleh manajemennya sendiri)

4. Transparasi
          Transaparan berarti jernih dan tidak menyembunyikan. Prinsip ini harus diterapkan dalam setiap aspek perusahaan yang berkesinambungan dengan kepentingan publik ataupun pemegang saham. Transparansi bisa dimulai dengan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, sistem penggajian eksekutif dan komisaris di perusahaan samapai dengan informasi informasi lain yang relevan di pasar modal.


Sumber :

Minggu, 14 Oktober 2012

Indosat IM3


Saya memilih untuk mengambil tema provider IM3 karna saya menggunakan ini dari sejak saya SMA , kelebihan di provider ini memang sanggat banyak. Kelebihan IM3 dibandingkan provider lain untuk digunakan di aplikasi blackberry . Dari paket harian,mingguan,hingga bulanan IM3 ini terbulang menawarkan harga yang paling murah dibandingkan provider yang ada.  Untuk kualitas jaringan pun terbilang bagus, memang tergantung tempat. Selain untuk aplikasi blackberry IM3 juga memiliki sms gratis yang hanya mengirim 10 sms langsung mendapatkan 100 sms yang berlaku sampai jam 12 malam.
Keuntungan lain dari IM3 adalah terbaginya pulsa yang digunakan, yaitu terdapat pulsa Reguler, Peket Sms dan Paket Internet. Untuk pulsa Reguler, yaitu pulsa tersebut dapat digunakan untuk menelepon, mengirim pesan (sms) dan mengakses internet. Sedangkan Untuk Paket Sms dan Paket Internet sesuai dengan namanya Paket Sms hanya digunakan untuk mengirim pesan (sms) dan Paket Internet hanya untuk mengakses internet. Jadi pemakai atau pelanggan IM3 dapat memilih pulsa yang ingin dipakai sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan terakhir dari IM3 yang saya dapat adalah dengan adanya program CeeSan. Program CeeSan adalah mendapat sms gratis setelah pelanggan memakai telepon sebesar Rp 1500 dan gratis 60 menit telepon setelah pelanggan memakai telepon sebesar Rp 2500 berlaku satu hari penuh untuk 2 anggota CeeSan. Cara mendaftarkan anggota CeeSan adalah dengan menekan *333*1#, setelah itu register 2 nomor indosat (nomor yang didaftarkan harus dari Indosat).
Kelemahan nya ada pada sinyal yang tergantung tempat kita berada , pending biasanya terjadi pada fitur blackberry messanger karna kita berada ditempat yang tertutup oleh jaringan yang kurang . dan kekuranganya  terletak pada ketidak konsistenya sinyal yang sering turun sehingga menyebabkan card tersebut error untuk sementara dan juga bila kita melkukan interaksi menggunakan HP dengan berisi kartu tersebut seperti melakukan telepon ke seseorang dalam arti kita sebagai transmitter, maka selama kurang lebih 10 menit akan telpon yang kita gunakan   terputus.

Sejarah IM3
Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting.
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.
Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia,[2] dan Amerika Serikat New York Stock Exchange.
Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia
Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.
Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%.
Pada tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik).
Pada tanggal 25 mei 2011 di Ritz Carlton – Pacific Place, Jakarta, launching Indosat Mobile

Sumber :









Sabtu, 06 Oktober 2012

LAWAN KORUPSI JANGAN MELEMPEM

Di Kick Andy pada segment pertama ditampilakn narasumber atau bintang tamu seorang guru matematika yang menjadi kepala sekolah Kadesius Kudusyang menetapkan bawha pentingnya nilai-nilai kejujuran, pada setiap hari sabtu diadakan jam khusus yauitu jam PAK (pendidikan Anti Korupsi) dan semua murid memakai pin yang bertuliskan sekolah Kudus anti korupsi .salah satunya ditindakan gerakan anti mencontek , dan didirikan kantin kejujuran yang membeli barang dengan bertransaksi secara mandiri. Kalau warungnya tidak ada yang membayar pasti warung tersebut akan bangkrut . Uang tersebut dimasukan kedalam kotak yang tidak dikunci.Ada juga telfon anti kejujuran dan ulartangga anti korupsi.slogan SMP tersebut adalah JUJUR,TEGAS,ANTI KORUPSI.

Pada segment kedua ditampilkan bintang tamu yang bernama Fatma seorang anak kelas 3 SMP yang menciptakan sebuah game yang Race araid yang bercerita tentang tikus yang memberantas korupsi yang mengambarkan tikus sebagai sifat koruptor yang sering mengambil hak orang lain. Yang ditembak dengan garuda yang mengambarkan lambang negara indonesia . Tikus ini memakan dari tujuan-tujuan dari suatu negara.seperti bulling, skip school, menyogok, mencontek. Pesan dari game ini adalah orang-orang yang tidak tau malu coba fikirkan anaknya,istrinya,ibunya,bapaknya. Di level 3 tikus ini menyogok dan jika uang tersebut diambil maka akan kalah .maka intinya uang sogokan itu jika dimakan tidak akan baik efeknya.

Di segment ketiga ada seorang sutradara yang membuat film tentang korupsi yang berjudul Kita Versus Korupsi yang berceritakan mengenai berbagai hal yang menyinggung mengenai tindak kasus korupsi – sebuah penyakit sosial dan hukum yang saat ini sedang mewabah dengan begitu hebatnya di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, mungkin akan jauh dari bayangan banyak orang, Kita Versus Korupsi tidaklah berniat untuk bercerita secara investigatif mengenai proses perlawanan terhadap kasus-kasus besar korupsi di negeri ini. Empat film pendek yang ada dalam satuan Kita Versus Korupsi lebih ingin menunjukkan bagaimana sebenarnya sebuah tindakan korupsi sebenarnya dapat berada di berbagai sudut kehidupan keseharian penontonnya.
Kita Versus Korupsi dibuka dengan film pendek arahan Emil Heradi yang berjudul Rumah Perkara. Dengan latar belakang suasana daerah pinggiran perkotaan, film pendek ini berkisah mengenai seorang lurah yang bernama Yatna (Teuku Rifnu Wikana) yang mengkhianati kepercayaan desa yang ia pimpin dengan membantu proses penggusuran rumah warga untuk sebuah proyek real estate. Sebuah kisah drama komedi romansa dihadirkan oleh Lasja F. Susatyo lewat Aku Padamu yang berkisah mengenai hubungan asmara yang terjalin antara Vano (Nicholas Saputra) dan Laras (Revalina S. Temat). Hubungan asmara tersebut tidak disetujui oleh orangtua Laras. Karenanya, Vano lantas mengajak Laras untuk kawin lari. Sayangnya, ketiadaan kartu keluarga justru menghalangi niat tersebut. Sebuah godaan yang datang dari seorang calo (Norman Akyuwen) justru membawa memori laras kembali ke masa kecilnya tentang gurunya yang bernama Arwoko (Ringgo Agus Rahman) yang menjadi korban sistem pendidikan yang tidak adil.


Diarahkan oleh Ine Febriyanti, film pendek ketiga yang berjudul Selamat Siang, Risa! berlatarbelakang waktu di tahun ’70-an. Seorang pria bernama Arwoko (Tora Sudiro) bekerja sebagai seorang mandor gudang dengan sikap tegasnya yang jujur dan anti berbuat curang. Namun, sikapnya tersebut kemudian mendapatkan ujian ketika salah seorang anaknya sedang menderita penyakit parah sementara ia dan istrinya, Niken (Dominique) sama sekali tidak memiliki uang. Kisah terakhir yang dihadirkan dalam Kita Versus Korupsi adalah film pendek Chairun Nissa yang berjudul Psssttt… Jangan Bilang Siapa-Siapa. Film pendek ini berkisah mengenai penelusuran seorang siswi sekolah mengenah atas, Gita (Alexandra Natasha), terhadap mudahnya pembiaran tindakan korupsi yang telah dimulai dari lingkungan keluarga.
Jangan salah. Walau tidak dirilis secara luas di layar lebar dan hanya dirilis secara terbatas dengan memutarkannya melalui rangkaian roadshow yang digelar dari kota ke kota di Indonesia, Kita Versus Korupsi mungkin adalah film omnibus terbaik yang pernah dirilis hingga saat ini. Empat sutradara dari empat film pendek yang terdapat dalam Kita Versus Korupsi mampu dengan tegas menunjukkan bagaimana pemanfaatan waktu yang singkat untuk menghantarkan sebuah kisah dengan tema penceritaan dan pesan yang mendalam. Bahkan, yang lebih mengesankan lagi, empat film pendek dalam Kita Versus Korupsi tetap mampu memberikan elemen sentuhan hati dalam kisahnya – sesuatu yang banyak dilupakan para pembuat film pendek dalam berbagai film omnibus yang kebanyakan hanya mengandalkan premis dan jalan cerita yang mengandung kejutan atau adegan berdarah.
Pemilihan untuk menghadirkan narasi kisah bertema kasus korupsi dari berbagai sisi kehidupan yang lebih familiar memang mampu menjadi kekuatan tersendiri bagi Kita Versus Korupsi. Keempat film pendek dalam Kita Versus Korupsi sama sekali tidak pernah memberikan tudingan atau hujatan pada sebuah tindakan korupsi. Pendekatan yang dilakukan setiap kisah yang hadir dilakukan secara positif yakni dengan menunjukkan bahwa sebuah tindakan korupsi justru akan secara perlahan memberikan dampak negatif pada sang pelaku maupun orang-orang yang berada di dekatnya. Kita Versus Korupsi juga lebih memberikan ruang kepada para penontonnya untuk mencerna dan memahami apa dampak korupsi itu sendiri daripada hanya sekedar mengajak mereka untuk menghujat para pelaku korupsi.
Selain disutradarai oleh orang-orang yang tahu betul bagaimana cara bercerita dengan baik dan benar, keempat film pendek dalam Kita Versus Korupsi juga hadir semakin kuat berkat penampilan pengisi departemen akting film ini. Beberapa diantaranya tampil dengan mengesankan: Nicholas Saputra dan Revalina S. Temat mampu menghasilkan chemistry yang sangat erat dan meyakinkan pada Aku Padamu. Sementara itu, penampilan apik Ringgo Agus Rahman dan Tora Sudiro mampu membuktikan bahwa mereka dapat saja bermain dramatis secara meyakinkan jika mereka mau – dan berada dalam arahan sutradara yang tepat. Dari sisi teknis, keempat film pendek dalam Kita Versus Korupsi juga tampil dalam kualitas yang memuaskan.
`Sangat menyenangkan untuk menyaksikan sebuah film omnibus seperti Kita Versus Korupsi, dimana penonton kemungkinan besar akan kesulitan untuk memilih film pendek favorit mereka karena keempat film pendek yang hadir dalam Kita Versus Korupsi tampil sejajar dalam kualitas penceritaan dan penampilan yang memuaskan. Dengan rangkaian cerita yang sederhana, namun disajikan dengan begitu kuat, kualitas teknis yang tidak mengecewakan sekaligus didukung dengan penampilan para jajaran pengisi departemen akting yang begitu mampu dalam menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan, Kita Versus Korupsi adalah film omnibus terbaik yang mampu dihasilkan industri film Indonesia hingga saat ini.
Kesimpulanm yang saya ambil dari semua bintang tamu yang di tampilkan yang sangat berhubungan dengan korupsi dari segment pertama sampai yang terakhir sanggat mendidik yang bertujau untuk menghindari apa yang dinamakan KORUPSI. Dari sejak dini harus dikenalkan apa yang dimaksud dengan korupsi ,efeknya apa, dan sebap akibat yang diterima bila korupsi itu dilakukan , kejadian korupsi tanpa kita sadari sering kita lakukan tanpa memikirkan efek yang kita terima dari mencontek saja sudah menunjukan kita korupsi.
Pemerintah harus lebih bijak lagi untuk menindak lanjuti kepada pelasku-pelaku korupsi di negri ini. Kalau harus di hukum mati ,agar para korup jera untuk melakukan korupsi pada negaranya sendiri.LAKUKAN ANTI KORUSPI SEJAK DINI.